Tema P5 SMP IT Al-Kautsar pada tahun ajaran 2023/2024 semester genap yaitu “Kearifan Lokal”. Adapun nama projek untuk kearifan lokal ini ditetapkan yaitu “Riau Daerahku, Lestarikan Budayaku” dengan 4 dimensi Profil Pelajar Pancasila sebagai target utama yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkhebinekaan global, bergotong royong, serta kreatif.
Salah satu projek P5 tema kearifan lokal kelas VII SMP IT Al-Kautsar yaitu membuat “Sunting Melayu Riau”. Sunting merupakan hiasan kepala yang biasa digunakan oleh pengantin perempuan. Sunting pengantin Melayu memiliki makna bahkan dalam motif bunga yang dipilih untuk susunan mahkota. Motif bunga seperti mawar, melati, kecubung, akar sulur dan cempaka secara umum melambangkan tanggung jawab terhadap pasangan, keindahan, naik tingkat dalam mengemban tanggung jawab dan bertanggung jawab atas pasangan adalah hal yang harus dilewati dengan kuat. Sunting secara utuh melambangkan tingginya tanggung jawab yang akan diemban oleh seorang perempuan yang kini telah dewasa yang senantiasa harus paling awal atau pertama dipikirkannya (Mustika dan Budiwirman, 2019).
Filosofi dari beratnya sebuah sunting melambangkan betapa beratnya tanggung jawab yang akan dipikul pengantin wanita setelah menikah. Tanggung jawab ini bukan hanya sebatas keluarga, melainkan juga terkait lingkungan tempat tinggalnya.
Berdasarkan hal ini, maka menjadi sesuatu yang sangat penting bagi Pelajar Pancasila khususnya yang berdomisili di wilayah Riau dalam hal ini pelajar SMP IT Al-Kautsar untuk mendalami dan mengetahui budaya yang dimiliki oleh masyarakat Riau salah satunya yaitu mengenai “Sunting”.
Pada kegiatan P5 ini, peserta didik diberi materi oleh fasilitator mengenai Sunting diantaranya filosofi dan makna sunting, bagian-bagian sunting, kegunaan sunting dan cara pembuatan sunting.
Selanjutnya peserta didik secara individual membuat sunting melayu menggunakan bahan-bahan sederhana. Adapun alat dan bahan untuk membuat sunting :
– kertas karton 1
– kardus bekas 1 lembar
– kertas manila warna merah 1 lembar
– kertas manila warna gold 2 lembar
– renda untuk sunting 2 meter
– rantai untuk sunting 1 meter
– manik manik
– lem kertas dan lem tembak
– gunting
– lidi sate
– alat tulis
Proses pembuatan Sunting oleh peserta didik didampingi oleh guru fasilitator. Terlihat antusiasme yang sangat tinggi dari setiap peserta didik dalam membuat “Sunting” ini.
Berikut ini merupakan hasil sunting yang telah siap:
Rasa bahagia dan senyum manis terlihat dari mereka ketika berhasil menyelesaikan projek pembuatan sunting. Kerja keras dan berkat tekad yang kuat dalam membuat sunting akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan.
Projek pembuatan Sunting di P5 ini juga bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal budaya Melayu Riau yang diaplikasikan dan diimplementasikan dalam pengalaman belajar yang kontekstual bagi peserta didik selaku Pelajar Pancasila. Melalui projek pembuatan Sunting ini diharapkan tidak hanya produk yang didapatkan tetapi yang paling utama yaitu karakter Profil Pelajar Pancasila yang terlihat dari aktivitas atau proses yang dilakukan sesuai dengan dimensi profil pelajar pancasila yang telah ditetapkan.
Mari kita tutup dengan pantun
Budak Melayu bermain gasing
Budak kecik mata sayu
Ini bukan sembarang sunting
Sunting sederhana khas Melayu