
Ekstrakurikuler Sains SMP IT Al-Kautsar selalu menghadirkan kegiatan seru dan edukatif bagi peserta didik. Kali ini, para siswa melakukan eksperimen membuat es krim putar sederhana sebagai sarana pembelajaran langsung tentang sifat koligatif larutan, khususnya penurunan titik beku larutan (freezing point depression).
Kegiatan ini dibimbing oleh Ibu Lilik Efendi, S.Pd, selaku guru pembimbing ekstrakurikuler Sains. “Kegiatan ini dirancang agar siswa tidak hanya memahami konsep sains di atas kertas, tetapi juga mengalaminya secara langsung. Melalui praktik sederhana ini, mereka bisa melihat bagaimana ilmu itu hidup di sekitar kita, dan yang paling penting, mereka belajar dengan gembira.” Ujar Ibu Lilik
Para siswa menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh, yaitu susu cair rasa cokelat (atau varian lainnya), es batu, garam dan messes untuk topping.
Kegiatan diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan utama, yaitu susu cair dengan rasa cokelat (atau rasa lainnya sesuai selera), es batu yang dipecahkan, dan garam dapur. Para siswa kemudian menempatkan es batu yang sudah dihancurkan ke dalam wadah besar seperti baskom atau ember.
Selanjutnya, kaleng roti bekas (misalnya kaleng biskuit) diisi dengan susu cair, lalu ditutup rapat dan diletakkan di tengah-tengah tumpukan es batu. Setelah itu, garam ditaburkan secara merata ke permukaan es batu.
Langkah berikutnya, siswa mulai memutar atau menggoyangkan wadah tersebut secara perlahan dan konsisten selama kurang lebih 15 menit. Proses ini membantu mempercepat pembekuan susu menjadi es krim.
Setelah proses pemutaran selesai, susu dalam kaleng berubah menjadi es krim dengan tekstur lembut.
Es krim yang telah jadi dimasukkan ke dalam cup dan untuk menambah keseruan, es krim kemudian diberi topping sesuai selera, seperti meses, cokelat serut, kacang, atau potongan buah kecil. Momen ini menjadi bagian favorit siswa karena mereka bisa menikmati hasil karya sendiri dengan rasa yang lebih menarik.
Salah satu peserta ekskul, Abdul Hanif (kelas VII), mengungkapkan antusiasmenya:
“Seru banget! Awalnya enggak nyangka susu bisa jadi es krim cuma pakai es batu dan garam. Pas jadi, rasanya enak banget apalagi dikasih topping. Jadi pengen coba bikin lagi di rumah!”
Adapun video pembuatan es krim putar dapat dilihat pada link berikut: https://www.instagram.com/reel/DISx-HRTAcV/?igsh=dTYwZGp3ODJ4Zmdw
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok sehingga siswa juga dilatih untuk bekerja sama, bergiliran memutar wadah, dan mengamati perubahan yang terjadi selama proses berlangsung.
Proses pembuatan es krim putar ini merupakan penerapan langsung dari sifat koligatif larutan, terutama penurunan titik beku. Ketika garam ditambahkan ke dalam es batu, terbentuk larutan garam yang memiliki titik beku lebih rendah dibanding air murni. Akibatnya, es batu mencair namun menyerap lebih banyak kalor dari lingkungan sekitarnya, termasuk dari kaleng berisi susu cair.
Penyerapan kalor ini menyebabkan suhu di sekitar kaleng turun drastis hingga di bawah 0°C, memungkinkan susu yang ada di dalam kaleng membeku menjadi es krim, meskipun tanpa menggunakan mesin pendingin. Ini adalah contoh nyata bagaimana penambahan zat terlarut (dalam hal ini garam) dapat menurunkan titik beku pelarut (es), yang merupakan salah satu dari empat sifat koligatif larutan, selain kenaikan titik didih, tekanan uap, dan tekanan osmotik.
Melalui kegiatan ini siswa tidak hanya memahami konsep secara teoritis, tetapi juga menyaksikan dan merasakannya dalam praktik nyata. Hal ini tentu membuat pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan diskusi bersama mengenai konsep yang telah dipelajari, serta momen mencicipi es krim hasil karya kelompok. Keceriaan dan rasa ingin tahu terpancar dari wajah para siswa, membuktikan bahwa pembelajaran sains dapat dikemas dengan cara yang menyenangkan, sederhana, dan aplikatif.
Ekstrakurikuler Sains di SMP IT Al-Kautsar terus menjadi sarana eksplorasi ilmiah yang mengembangkan kreativitas, kolaborasi, dan pemahaman sains secara kontekstual bagi seluruh peserta didik serta akan terus menjadi wadah yang mendorong rasa ingin tahu dan kecintaan siswa terhadap sains melalui eksperimen sederhana namun penuh makna.