Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemdikbud) sudah menetapkan dan menerapkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sebagai pengganti Ujian Nasional untuk semua tingkatan sekolah dimana AKM itu merupakan asesmen yang mengujikan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik. Konsep AKM merupakan asesmen untuk mengukur kemampuan minimal yang dibutuhkan peserta didik. Materi dinilai meliputi literasi, numerasi, dan penguatan pendidikan karakter.
Guru sebagai pendidik sangat berperan penting dalam mencapai keberhasilan belajar peserta didik, termasuk mencapai keberhasilan dalam kemampuan literasi dan numerasi mereka. Kemampuan literasi membaca merupakan kemampuan dimana peserta didik tidak hanya dapat sekedar membaca, akan tetapi juga mampu mengolah, menggunakan, mengevaluasi, merefleksi dan memahami informasi yang disampaikan dalam segala bentuk teks bacaan untuk dapat menyelesaikan permasalahan. Sementara itu, kemampuan numerasi merupakan kemampuan dimana peserta didik mampu menggunakan konsep matematika yang telah mereka pelajari untuk digunakan dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Sani, 2021).
Mengingat hal itu, maka guru sebagai pendidik pun memiliki andil yang besar dalam meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi para peserta didik. Untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi tersebut, guru harus mampu mengenal konsep literasi dan numerasi dan mampu mengembangkan soal tes literasi dan numerasi sehingga apabila guru sudah mampu dan terus membiasakan untuk menerapkan soal tes literasi dan numerasi kepada peserta didik, maka kompetensi literasi dan numerasi peserta didik pun akan terus terasah (Utami Dewi Rahmasari; Akhmad Nugraha; Dindin Abdul Muiz Lidinillah, 2022).
Pada hari Sabtu tanggal 28 September 2024, seluruh guru SMP IT Al-Kautsar mengikuti workshop “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penyusunan Soal Berbasis Literasi dan Numerasi”. Adapun narasumber atau pemateri dalam kegiatan workshop ini yaitu Bapak Dr. Bambang Kariyawan, M.Pd.
Kegiatan workshop dibuka dengan sebuah pantun oleh Ibu Lilik Efendi, S.Pd selaku pembawa acara:
Pucuk keladi dan daun salam
Dimakan bersama buah rambutan
Izinkan saya mengucapkan salam
Sebagai bentuk penghormatan
Kegiatan workshop diawali dengan tilawah Al-Qur’an oleh Ustadz Irham, S.Ag.
Ketua pelaksana, Ibu Silvia, S.Pd dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Bapak Dr. Bambang Kariyawan, M.Pd yang telah berkenan hadir dalam rangka berbagi ilmu mengenai trik dan cara pembuatan soal-soal berbasis literasi dan numerasi kepada seluruh guru SMP IT Al-Kautsar.
Kepala Sekolah SMP IT Al-Kautsar, Ibu Melia Henny M, S.Pd., M.M dalam sambutannya memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh guru SMP IT Al-Kautsar dalam mengikuti workshop. “Guru tetap belajar, walaupun sudah mengajar untuk meningkatkan kompetensi kita. Maka dari itu Bapak Ibu semuanya, mari kita serap ilmu dari narasumber kita Bapak Bambang nanti, semoga ilmu yang kita dapatkan nanti berkah bagi kita dan pahala jariyah bagi Pak Bambang tentunya. Aamiin Ya Rabbal Alamiin”
Tim manajmen Yayasan Al-Kautsar, Ustadz Fadli Mart Gultom, S.Pd.I., M.Pd memberikan penguatan kembali mengenai pentingnya guru memahami konsep literasi dan numerasi terlebih dahulu agar dapat menyusun soal-soal berbasis literasi dan numerasi sehingga peserta didik pun mampu dan terbiasa dengan soal-soal berbasis literasi dan numerasi. Soal-soal berbasis literasi dan numerasi ini tentunya membutuhkan critical thinking (berpikir kritis) dan kreatif dari peserta didik dalam memecahkan masalah (problem solving) dari soal-soal literasi maupun numerasi tersebut.
Selanjutnya pemaparan materi oleh narasumber yaitu Bapak Dr. Bambang Kariyawan, M.Pd. Bapak Bambang mengawali dengan apersepsi mengenai literasi dan numerasi menggunakan Kahoot.
Alhamdulillah salah satu guru mendapatkan poin tertinggi dalam games apersepsi tersebut dan mendapatkan hadiah berupa buku yang berjudul Tijah karya dari Bapak Bambang Kariyawan.
Selanjutnya yaitu pemaparan materi oleh Pak Bambang. Adapun pemaparan materi oleh Bapak Dr. Bambang Kariyawan, M.Pd yaitu sebagai berikut:
Hasil PISA Tahun 2022 untuk Indonesia:
PISA (Programme for International Student Assessment) adalah studi internasional yang menilai kualitas sistem pendidikan dengan mengukur hasil belajar penting untuk menghadapi tantangan Abad ke-21.
Studi ini mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid usia 15 tahun dan diadakan setiap 3 tahun oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang merupakan sebuah organisasi internasional dalam rangka mempromosikan sebuah koordinasi atas kebijakan serta kebebasan ekonomi di antara negara-negara maju.
- Peringkat kemampuan membaca atau literasi siswa Indonesia pada tahun 2022 berada di peringkat 71 dari 81.
- Peringkat kemampuan matematika berada di peringkat 70 dari 81.
- Peringkat kemampuan sains naik menjadi 67 dari 81.
Strategi Meningkatkan Literasi dan Numerasi Peserta Didik:
- Menerapkan regulasi untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat kegiatan literasi
- Pembiasaan literasi membaca dan numerasi sejak usia dini dengan bacaan cerita anak menurut penjenjangan yang mengandung STEAM Science, Technology, Engineering, Art dan Matematika dan GEDS (Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial)
- Memanfaatkan PMM (Platform Merdeka Mengajar) untuk Asesmen Murid
- Memberikan keteladanan dalam kebiasaan membaca
- Membiasakan literasi membaca dan numerasi dalam proses belajar
- Menggunakan lingkungan sekolah sebagai media untuk memperkenalkan konsep numerasi kepada siswa
- Mendorong Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS dapat menjadi wadah untuk mengumpulkan karya-karya siswa dalam bentuk publikasi dan diskusi
Cara Mudah Membuat Soal Literasi Membaca :
- Petakan materi kita yang dapat didekatkan dengan soal Literasi Membaca
- Wacana tersebut dapat dibuat sendiri atau mengambil dari internet. Cantumkan sumber sebagai pertanggungjawaban ilmiah.
- Pastikan wacana yang ditampilkan memiliki relevansi dengan materi yang akan disampaikan serta kontekstual (kekinian dan dekat dengan siswa). Misal ketika membahas banjir, upayakan kejadiannya yang terbaru dan secara wilayah dekat dengan anak kita.
- Soal Literasi Membaca memerlukan wacana/artikel/esai yang sesuai dengan materi yang akan dibahas (lihat pola soal Asesmen Murid di PMM).
- Berilah sentuhan empati soal berupa mengajak murid sebagai bagian dari soal (bukan berjarak), misal “Mari kita baca wacana berikut!”. Kata “kita” memiliki kekuatan psikolinguistik yang baik untuk membuat efek murid menjadi bagian dari soal. Contoh lain bila ada menyebutkan nama seseorang dapat memberikan nama murid yang ada dalam kelas sebagai tokoh (catatan penampilan nama murid untuk sesuatu yang positif).
- Berilah sentuhan empati soal berupa mengajak murid sebagai bagiaBentuk pilihan jawaban disarankan mengikuti pola ANBK berupa alternatif pilihan jawaban objektif, isian singkat, uraian, Benar Salah/Ya Tidak/Setuju Tidak Setuju, atau Memasangkan/Menjodohkan.
- Penggunaan soal Literasi Membaca dalam proses evaluasi gunakan pendekatan10% dari total yang diujikan.
Cara Mudah Membuat Soal Literasi Numerasi:
- Lakukan pemetaan materi bidang studi kita yang dapat dipetakan dengan soal Literasi Numerasi.
- Soal Literasi Numerasi berbentuk kombinasi antara wacana sederhana dengan data kuantitatif (lihat pola di Asesmen Murid PMM).
- Wacana sederhana berupa narasi yang menceritakan/ memaparkan permasalahan bidang studi dengan pendekatan berupa data kuantitatif. Wacana berisikan narasi yang sesuai dengan materi dan kontekstual.
- Narasi dapat diperoleh melalui internet (dengan mencantumkan sumber) atau disusun sendiri. Misal membicarakan tentang “Tingkat Pengangguran”, “Tingkat Penggunaan”, “Tingkat Polusi”, “Perhitungan Warisan dan ZIS” dan lain-lain
- Kita dapat memanfaatkan infografis yang disediakan dunia maya untuk mendukung soal literasi numerasi kita. Infografis yang dicantumkan biasanya memuat data kuantitatif sebagai bahan numerasi.
- Lakukan empati soal agar soal numerasi tidak berjarak pada murid.
- Bentuk pilihan jawaban disarankan mengikuti pola ANBK berupa alternatif pilihan jawaban objektif, isian singkat, uraian, Benar Salah/Ya Tidak/Setuju Tidak Setuju, atau Memasangkan/Menjodohkan.
- Penggunaan soal Literasi Numerasi dalam proses evaluasi gunakan pendekatan 10% dari total yang diujikan.
Penguatan materi mengenai soal-soal literasi dan numerasi juga dapat diakses melalui link youtube berikut: https://youtu.be/lGYiZn8LqCk?si=4Yp_jVo7QrbZFbNz
https://youtu.be/T0kbghLiDvk?si=9JOiJuP2-PmADJkc
Bapak Bambang juga memberikan trik kepada seluruh guru sebagai alternative solusi dalam membuat soal berbasis literasi dan numerasi dengan memanfaatkan Kecerdasan Buatan/Artificial intelligence (AI) yaitu chatgpt dan perplexity. Seluruh guru membuat soal berbasis literasi dan numerasi berdasarkan arahan dari Pak Bambang.
Sebelum kegiatan berakhir, ada sesi penyampaian kesan dan pesan perwakilan dari guru SMP IT Al-Kautsar dalam hal ini diwakili oleh Bapak Hilman Luthfie, S.Pd. “workshop ini sangat berkesan bagi saya karena menambah ilmu dan trik-trik dalam penyusunan soal berbasis literasi dan numerasi. Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) juga dapat memudahkan kita para guru dalam merancang soal-soal sesuai dengan kebutuhan kita. Pesannya yaitu Bapak Ibu guru yang telah mengantongi ilmu ini agar dapat diterapkan dan diimplementasikan dalam merancang asesmen pembelajaran berbasis literasi dan numerasi untuk peserta didik“. Ujarnya
Kegiatan selanjutnya yaitu penyerahan sertifikat penghargaan dari SMP IT Al-Kautsar kepada Bapak Dr. Bambang Kariyawan, M.Pd
Alhamdulillah, workshop berjalan dengan lancar dan seluruh guru SMP IT Al-Kautsar telah mengantongi ilmu yang sangat luar biasa. Ilmu yang didapatkan Insya Allah akan diterapkan khususnya dalam merancang soal-soal berbasis literasi numerasi dalam asesmen formatif maupun sumatif kepada peserta didik.
Kegiatan Workshop ditutup dengan sebuah pantun:
Burung Nuri terbang tinggi
Terbang mengejar burung dara
Kita akhiri workshop hari ini
Semoga kita sehat dan bahagia