Sebagai salah satu Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Riau dan di bawah naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), SMP IT Al-Kautsar terus melakukan pengembangan proses pembelajaran baik secara akademik maupun mental spiritualnya. Berdasarkan hal ini maka kepala sekolah SMP IT Al-Kautsar dan di support oleh Yayasan mengadakan kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah Islam Terpadu yang diikuti oleh seluruh guru SMP IT AL-Kautsar.
Narasumber atau pemateri Workshop ini yaitu Ustadz Hartono, M.Pd yang merupakan Kabid Penjaminan Mutu JSIT Wilayah Riau. Workshop dilaksanakan selama dua hari yaitu pada hari Jumat-Sabtu tanggal 03-04 Mei 2024 di Aula SMP IT AL-Kautsar.
Adapun rangkaian Workshop diantaranya:
- pembukaan oleh protokol
- pembacaan tilawah oleh Ustadz Irham, S. Ag
- menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars JSIT dan Mars Al-Kautsar dipimpin oleh Ustadzah Eva Miswalda, S.Pd
- kata sambutan kepala sekolah SMP IT Al-Kautsar oleh Ustadzah Melia Henny, M. S.Pd, M.M
- kata sambutan ketua yayasan SMP IT Al-Kautsar oleh Bapak H. Yulizar Uyun
- kata sambutan narasumber/pemateri oleh Ustadz Hartono, M.Pd
- doa yang dipimpin oleh Ustadz Dasmanto Arif, S.HI
Ustadzah Melia Henny, M.S.Pd, M.M dalam kata sambutannya menyampaikan selamat datang dan terimakasih kepada Ustadz Hartono, M.Pd yang telah berkenan menjadi pemateri di workshop kali ini. Beliau juga menyampaikan bahwasannya saat ini SMP IT Al-Kautsar juga sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Kegiatan workshop ini sebagai bekal dalam menghadapi perubahan kurikulum di mana diharapkan seluruh guru SMP IT Al-Kautsar mampu mengimplementasikan pembelajaran kurikulum merdeka dengan baik ditambahkan nilai-nilai kekhasan pembelajaran SIT. Beliau juga berharap agar seluruh guru dapat menyerap ilmu yang diberikan pemateri di kegiatan workshop ini.
Bapak H. Yulizar Uyun dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh untuk proses pengembangan mutu dan kualitas guru SMP IT AL-Kautsar dalam menghadapi Kurikulum Merdeka melalui kegiatan Workshop. Beliau menyampaikan bahwasannya “yang abadi adalah perubahan, maka dari itu guru harus terbuka dengan perubahan“.
Ustadz Hartono dalam sambutannya mengatakan bahwa “Hadirnya Kurikulum Merdeka adalah buah dari perubahan, perubahan adalah suatu keniscayaan, apapun perubahan kurikulum di Sekolah Islam Terpadu tidak akan ada masalah karena InsyaAllah kita akan mampu menyesuaikan berdasarkan nilai-nilai spiritual yang telah tertanam dalam prinsip SIT.
Berikutnya, Ustadz Hartono, M.Pd memaparkan mengenai materi Kurikulum Merdeka diantaranya:
MERDEKA BELAJAR (SISTEM AMONG)
- Sistem Among menitikberatkan pada potensi dan bakat peserta didik karena mereka memiliki potensinya masing-masing.
- Manusia adalah mahluk yang memiliki daya cipta, karya dan karsa
- Guru adalah kunci berkembangnya peserta didik, mereka diberi kebebasan untuk bisa berkembang dan menemukan pengalamannya sendiri.
KARAKTER KURIKULUM MERDEKA
- Pembelajaran berbasis projek untuk mengembangkan skills dan karakter sesuai profil pelajar pancasila
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup pembelajarannya yang lebih dalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik
PERUBAHAN PARADIGMA PENDIDIK
- Pendidik berperan sebagai fasilitator, tutor, penginspirasi dan pembelajar
FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA
- Maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
- Menurut Ki Hajar Dewantara Merdeka Belajar adalah “Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu “dipelopori”, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri.”
Selanjutnya Ustadz Hartono, M.Pd memaparkan mengenai desain pembelajaran ADLX yang dapat diimplementasikan di Kurikulum Merdeka. ADLX adalah pendekatan pembelajaran Aktive, Deep, Learner, Experience. Selanjutnya beliau menambahkan bahwa ADLX dapat dicapai melalui Introflek yaitu (1) Individualisasi dengan elemennya yaitu akomodir keunikan dan ciptakan peluang,
(2) Interaksi dengan elemennya yaitu multi arah dan sukses bersama, (3) Observasi dengan elemennya yaitu pastikan capaian dan optimalkan hasil, (4) Refleksi dengan elemennya yaitu ambil hikmah dan rencanakan tidak lanjut.
Kemudian desain alur pembelajarannya yaitu:
- Opener
- Acitivity
- Energizer
- Kaitkan dan simpulkan
- closure
“Selain itu, ADLX dikombinasikan dengan Pendekatan Terpadu (Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, Ukhrowi) yang diimplementasikan dengan jiwa INTROFLEX serta menambahkan keterampilan 4c yang dibutuhkan peserta didik di abad 21 yaitu Critical Thinking, Creative, Collaboration, and Communication dengan tetap memasukkan prinsip saintifik 5m yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, mengkomunikasikan.
Ustadz Hartono, M.Pd menjelaskan bahwa seyogyianya Dimensi Profil Pelajar Pancasila di Kurikulum Merdeka sama dan tidak berbeda dengan Dimensi dan Capaian SKL SIT.
Dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu:
- Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia
- Berkebhinekaan global
- Gotong royong
- Mandiri
- Kreatif
- Bernalar kritis
Adapun 6 Dimensi SKL SIT yaitu:
- Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
- Inklusif, berbudaya dan nasionalis
- Berukhuwah dan peduli
- Berkepribadian yang matang
- Cerdas, bernalar kritis dan digital
- Kreatif dan terampil
Ustadz Hartono, M.Pd dalam menyampaikan dan memaparkan materi juga diselingi dengan games dan ice breaking yang sangat seru sehingga menambah fokus dan semangat para guru menimba ilmu mengenai Kurikulum Merdeka yang beliau paparkan. Beliau juga memberikan motivasi dengan menampilkan beberapa cuplikan video inspirasi, kutipan HADIS, Quotes dan kutipan para ahli dengan tujuan agar para guru bersemangat dalam mengajar dan berinovasi diantaranya yaitu sebagai berikut:
- “Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, hingga semut-semut yang ada di lubangnya, hingga ikan-ikan, benar-benar semuanya bershalawat (mendoakan kebaikan) untuk orang yang mengajari kebaikan kepada manusia.” (HR. At-Tirmidzi).
- MENGAJAR ADALAH SENI MENYENTUH HATI
- GURU ADALAH AGEN PERUBAHAN
- George Bernard Shaw mengatakan “kemajuan tidak mungkin terjadi tanpa adanya perubahan, dan mereka yang tidak bisa merubah cara berpikir atau isi pikiran mereka, tidak akan bisa mengubah apapun“.
Di penghujung kegiatan yaitu penyampaian kesan dan pesan. Kesan dan pesan Worskshop disampaikan oleh Ustadz Geri Ramadan, S.Pd dan Ustadzah Mechi Erniza, S.H mewakili seluruh guru SMP IT Al-Kautsar.
“Kegiatan workshop ini sangat berkesan, mulai dari awal hingga akhir kami seluruh guru mendapatkan banyak ilmu sehingga InsyaAllah kedepannya dapat kami terapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Adapun pesannya yaitu kita selaku guru jangan cepat puas dengan pencapaian yang sedang diraih saat ini tetapi harus terus mengupgrade ilmu dan berusaha semaksimal mungkin agar mencapai hasil yang lebih optimal” Ujar ustadz Geri Ramadhan, S.Pd.
“Kesan yang didapatkan dari workshop ini yaitu terkait ice breaking. Ice breaking yang dicontohkan oleh pemateri kita yaitu Ustadz Hartono, M.Pd sangat luar biasa dan membuat kami seluruh guru semakin bersemangat untuk mengambil dan menyerap ilmu yang diberikan oleh Ustadz Hartono, M.Pd. Pesannya yaitu kita selaku guru harus mampu menciptakan ice breaking yang menarik dan diterapkan di kelas agar peserta didik kita tidak jenuh dalam melaksanakan pembelajaran. Semoga kita mampu menjadi guru yang merdeka belajar sehingga mampu menciptakan inovasi dan kreativitas dalam rangka serentak bergerak wujudkan merdeka belajar” Ujar ustadzah Mechi Erniza, S.H
Sebagai tindak lanjut dari ilmu yang didapatkan pada workshop hari pertama maka pada workshop hari kedua setiap guru diberi tugas untuk membuat Modul Ajar Terpadu dengan pendekatan ADLX Introflek. Modul Ajar yang dirancang juga memasukkan 4c dan 5m.
Terlihat semua guru fokus dan semangat dalam menyusun Modul Ajar Terpadu sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Selanjutnya, perwakilan dari guru diminta untuk mempresentasikan dengan sistem peer teaching terkait kegiatan pembelajaran sesuai dengan Modul Ajar Terpadu yang telah dibuat.
Alhamdulillah Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah Islam Terpadu berjalan dengan lancar dan masing-masing guru telah mengantongi bekal yang sangat bermanfaat seputar Kurikulum Merdeka mulai dari prinsip, asesmen hingga modul ajarnya.
Dokumentasi Kegiatan