Diseminasi Pengaruh Deep Learning dalam Sistem Pendidikan: Membangun Mindful, Joyful, dan Meaningful Learning bersama Majelis Guru SMP IT Al-Kautsar

SMP IT Al-Kautsar terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Salah satu langkah nyata dalam mendukung kemajuan pendidikan tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan diseminasi ilmu yang relevan dan berbasis kebutuhan zaman, seperti yang dilakukan dalam kegiatan bertajuk “Diseminasi Pengaruh Deep Learning dalam Sistem Pendidikan di Indonesia“.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2025, dan diikuti oleh seluruh majelis guru SMP IT Al-Kautsar. Kegiatan menghadirkan narasumber internal yang inspiratif, yaitu Ibu Afrida Azwir, S.Pd., Gr, guru Bahasa Inggris yang dikenal aktif mengikuti berbagai webinar dan pelatihan pendidikan terkini. 

Melalui kegiatan ini, beliau membagikan wawasan penting terkait konsep dan penerapan Deep Learning dalam sistem pendidikan, serta dampaknya terhadap kualitas pembelajaran khususnya di tingkat sekolah menengah pertama.

Ibu Afrida menjelaskan bahwa Deep Learning dalam konteks pembelajaran adalah pendekatan yang menekankan pemahaman konsep secara mendalam, penguasaan kompetensi dan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Beliau menyoroti bagaimana guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses berpikir siswa yang kritis, kreatif, dan mendalam.

Deep Learning mendorong kita untuk tidak hanya mengajar demi mengejar nilai, tetapi mengembangkan potensi siswa agar menjadi pembelajar sejati. Ini sangat penting dalam menyiapkan generasi yang adaptif, solutif, dan kompetitif di era digital,ujar Ibu Afrida dengan semangat.

Lebih lanjut beliau memaparkan elemen-elemen utama Deep Learning dalam pembelajaran terdiri dari 3 yaitu mindful learning, meaningful learning dan joyful learning. 

  • Mindful Learning: Pembelajaran yang dilakukan secara sadar dan penuh perhatian. Siswa dilatih untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga merenungkan makna di balik materi yang dipelajari, serta memahami keterkaitannya dengan kehidupan nyata dan nilai-nilai pribadi mereka.

  • Joyful Learning: Suasana belajar yang menyenangkan, bebas tekanan, dan membangkitkan semangat eksplorasi. Ketika siswa merasa bahagia dan antusias dalam belajar, proses pembelajaran menjadi lebih alami dan mendalam.

  • Meaningful Learning: Pembelajaran yang bermakna, yaitu ketika siswa mampu menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman, konteks nyata, dan nilai kehidupan. Pembelajaran menjadi tidak terputus dari realitas mereka, sehingga pengetahuan lebih mudah dipahami dan diingat jangka panjang.

Menurut Bu Afri, ketiga unsur ini adalah inti dari Deep Learning. “Mindful, joyful, and meaningful learning bukan hanya slogan. Ini adalah prinsip penting yang menjadikan pembelajaran lebih manusiawi, lebih dalam, dan lebih berdampak,ujarnya.

Pemaparan materi dilanjutkan mengenai karakteristik deep learning dalam pembelajaran, strategi dan contoh penerapan deep learning dalam pembelajaran serta keuntungan pembelajaran deep learning bagi siswa.

Kegiatan diseminasi ini mendapatkan sambutan hangat dari seluruh guru yang hadir. Melalui sesi tanya jawab dan diskusi, para guru semakin termotivasi untuk mengintegrasikan pendekatan deep learning dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran mereka. Selain itu, diseminasi ini juga menjadi ajang penguatan budaya belajar di kalangan guru, bahwa pembelajaran bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk para pendidik yang ingin terus bertumbuh.

Melalui kegiatan ini, SMP IT Al-Kautsar berharap seluruh tenaga pendidik dapat semakin terbuka terhadap pendekatan dan inovasi baru dalam pembelajaran. Diseminasi semacam ini akan terus menjadi bagian dari upaya pengembangan profesionalisme guru di lingkungan sekolah SMP IT Al-Kautsar.

Semoga langkah kecil ini menjadi pijakan menuju pendidikan yang lebih bermakna dan berkualitas.