PERAN GURU MENUJU ABAD 21

Abstrak

Saat ini kita sudah memasuki abad 21 di mana abad 21 adalah abad digital yang ditandai dengan kemajuan yang sangat pesat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disingkat dengan TIK. Peran guru profesional dalam pembelajaran di abad 21 sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan hal ini maka mutu pendidikan sangat bergantung pada kualitas pendidik dalam hal ini guru dan pembelajarannya. Guru di abad 21 memiliki peran yang strategis dalam menjalankan proses pembelajaran karena di tangan guru proses pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik dan atraktif seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Guru abad ke-21 bukan guru yang hanya mampu menerapkan metode pembelajaran menarik dan dapat menggunakan teknologi. Melainkan lebih penting ia memiliki keterampilan dalam membangun harmonisasi pembelajaran yang mengintegrasikan antara kualitas pembelajaran, teknologi, dan konten material. Peran guru di abad 21 yaitu (1) guru berperan sebagai edukator, (2) guru berperan sebagai fasilitator, (3) guru berperan sebagai komunikator, (4) guru berperan sebagai pembimbing, (5) guru berperan sebagai motivator, (6) guru berperan sebagai inovator, (7) guru berperan sebagai kreator, (8) guru berperan sebagai evaluator.

Kata Kerja : Abad 21, digital, guru, pembelajaran

 

Pendahuluan

Saat ini kita sudah memasuki abad 21 di mana abad 21 merupakan abad dalam sistem kalender Gregory dalam rentang 100 tahun yang telah di mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2100 nantinya. Abad 21 adalah abad digital yang ditandai dengan kemajuan yang sangat pesat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disingkat dengan TIK. Teknologi Informasi dan Komunikasi telah merambah di semua aspek atau bidang kehidupan manusia mulai dari bidang sosial, ekonomi, politik, budaya hingga dunia pendidikan khususnya.

Perangkat teknologi semakin canggih, media sosial semakin bervariasi  serta internet memudahkan manusia melakukan pertukaran informasi dan saling berkomunikasi tanpa halangan rintangan jarak dan waktu. Menjelajahi internet (browsing) untuk mencari informasi di website atau situs yang ada di internet melalui Browser dapat dilakukan dengan hitungan detik. Semua informasi baik dalam skala nasional maupun internasional yang diinginkan tersedia dan dapat diakses secara mudah dan praktis.

Kemudahan-kemudahan dalam dunia informasi dan komunikasi serta kecanggihan dunia TIK di Indonesia saat ini juga disokong dengan adanya Revolusi Industri 4.0 atau Four Poin Zero (FPZ) (Yoga Prasetyo Pamungkas, 2021). Konsep Industri 4.0 awalnya pertama kali diperkenalkan pada Hannover Fair, 4-8 April 2011 di mana istilah tersebut oleh Pemerintah Jerman digunakan dalam bidang industri berskala teknologi yaitu otomasi dan komputasi. Selanjutnya, di Indonesia sendiri menyongsong kehadiran Revolusi Industri 4.0  dimulai pada tahun 2016 yang ditandai dengan semua aktivitas berbasis teknologi. Berdasarkan hal ini maka dapat dikatakan bahwa abad 21 memanglah abad digital dengan perkembangan teknologi yang sangat luar biasa sehingga berkembangnya Revolusi Industri 4.0 di Indonesia khususnya.

Abad 21 dalam dunia pendidikan tentunya berpengaruh terhadap seluruh elemen di dalamnya mulai dari kurikulum, guru sebagai tenaga pendidik hingga siswa sebagai peserta didik. Pendidikan di era abad 21 semakin mendapat perhatian yang lebih dari semua kalangan karena nasib bangsa Indonesia tergantung pada  kualitas pendidikannya.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Untuk memajukan suatu bangsa, tidak ada pilihan lain yang tepat selain mengembangkan pendidikan. Pendidikan terbukti sebagai cara utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dunia termasuk di Indonesia. Sebagai bentuk usaha manusia dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi baik secara rohani maupun jasmani yang sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan masyarakat, untuk itu diperlukan pendidikan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa (Muhammad Japar, Dini Nur Fadhillah dan Ganang Lakshita, 2019).

Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari semua proses pendidikan di sekolah. Kegiatan  pembelajaran  terjadi melalui interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran karena tercapainya suatu tujuan pendidikan sangat tergantung dengan bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan. Siswa harus mampu mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor sesuai dengan tujuannya yang hendak diukur. Melalui konsep itu, keseimbangan antara hardskill dan softskill dimulai dari standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian dapat diwujudkan (Sunarti dan Rahmawati, 2014).

Peran guru profesional dalam pembelajaran di abad 21 sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif sehingga dapat menghasilkan siswa yang pintar dan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan kualitas pembelajaran sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019).

Berdasarkan hal ini maka mutu pendidikan sangat bergantung pada kualitas pendidik dalam hal ini guru dan pembelajarannya. Guru di abad 21 memiliki peran yang strategis dalam menjalankan proses pembelajaran karena di tangan guru proses pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik dan atraktif seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pembahasan

Proses pembelajaran atau kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah tidak lepas dari keberadaan dan peranan guru. Guru di abad 21 dituntun dan dituntut untuk dapat memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Guru di abad 21 dikenal dengan guru untuk generasi Z atau disebut dengan Generasi Internet (I Generation) karena karakteristik khas dari siswa generasi ini yaitu sangat lekat dan dekat dengan teknologi seperti smartphone dan internet (Ishmahani Sobarningsih dan Tatang Muhtar,  2022).

Guru abad ke-21 bukan guru yang hanya mampu menerapkan metode pembelajaran menarik dan dapat menggunakan teknologi. Melainkan lebih penting ia memiliki keterampilan dalam membangun harmonisasi pembelajaran yang mengintegrasikan antara kualitas pembelajaran, teknologi, dan konten material (Yoga Prasetyo Pamungkas, 2021).

Menjadi guru generasi Z tentu harus mampu beradaptasi dengan menyeimbangkan karakteristik siswa generasi Z  dan tentunya harus beradaptasi dengan tuntutan pembelajaran era abad 21 yaitu mau tidak mau harus melek dan akrab dengan teknologi. Tidak ada alasan karena keterbatasan usia, kerumitan ataupun kesibukan yang dihadapi sehingga guru tidak mau dan enggan untuk belajar atau akrab dengan teknologi sehingga membuat guru gaptek atau gagap teknologi.

Sejalan dengan itu, guru di abad 21 sangat penting dan perlu mengorientasikan pembelajaran yang dilakukan dengan menghasilkan output pada anak didik berupa kreativitas yang tinggi, berpikir kritis, inovatif serta memiliki kemampuan literasi. Berdasarkan hal tersebut maka peran guru dalam pembelajaran abad 21 yaitu sebagai berikut:

1. Guru Berperan Sebagai Edukator

Guru sebagai edukator yaitu guru yang memberikan pengajaran kepada siswa dengan mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral maupun spiritual kepada siswa. Guru sebagai pentransfer ilmu pengetahuan dengan menjelaskan materi-materi pokok atau materi inti kepada siswa di mana selanjutnya guru memberikan kebebasan kepada siswa mengeksplore dan mengembangkan pengetahuan  yang diberikan secara mandiri.


Gambar 1. Guru Sedang Menjelaskan Materi

2. Guru Berperan Sebagai Fasilitator

Guru di abad 21 harus mampu menyusun strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif di mana di dalam nya guru menetapkan dan memilih model dan metode pembelajaran yang mampu merangsang siswa menjadi student center. Siswa dengan segala keaktifannya mampu menjadi sosok sentral dalam proses pembelajaran sehingga peran guru sebagai teacher center diambil alih oleh siswa. Guru di sini berperan sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi siswa agar mampu merangsang keingintahuannya, memfasilitasi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh siswa dalam proses belajar serta menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa dalam proses pencarian ilmu pengetahuan saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Guru Berperan Sebagai Komunikator

Guru berperan sebagai komunikator yaitu dengan menjalin komunikasi yang baik dan hangat antara siswa dengan guru karena jika tidak adanya komunikasi antara siswa dan guru maka materi yang akan diajarkan tidak akan tersampaikan dengan baik pula. Meskipun siswa dimudahkan untuk mengakses sumber belajar lain selain guru dan dibebaskan untuk mengeksplor pengetahuannya sendiri secara mandiri, guru tetap harus meluruskan konsep-konsep dan pemahaman siswa. Hal ini dilakukan karena tidak menutup kemungkinan saat siswa mencari pengetahuannya secara mandiri, siswa mengalami miskonsepsi atau salah persepsi  atau salah mengartikan suatu materi. Oleh karena itu, guru diakhir pembelajaran tetap memastikan bahwa seluruh siswa berada pada konsep yang benar dan sama-sama memperbaiki konsep yang salah.


Gambar 2. Guru Sedang Berkomunikasi dengan Siswa

4. Guru Berperan Sebagai Pembimbing

Guru berperan sebagai pembimbing yaitu dengan membimbing siswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan diantaranya membimbing siswa dalam melaksanakan praktikum atau praktek, membimbing siswa dalam kegiatan diskusi serta membimbing siswa dalam mengerjakan tugas. Membimbing maksudnya di sini bukanlah guru yang bekerja akan tetapi tetap siswa yang bekerja dengan bimbingan seorang guru karena jika siswa tidak dibimbing dalam proses pelaksanaan kegiatan belajarnya kemungkinan akan terjadi penyimpangan yang tentunya ini sangat tidak diharapkan. Oleh karena itu proses pembimbingan guru kepada siswa sangat penting dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.


Gambar 3. Guru Sedang Membimbing Siswa Praktikum

5. Guru Berperan Sebagai Motivator

Guru berperan sebagai motivator dengan memberikan motivasi-motivasi yang bersifat membangun dalam rangka menumbuhkan motivasi ekstrinsik siswa. Guru dapat memotivasi siswa dengan menceritakan tokoh-tokoh terkenal yang mengawali kesuksesannya dari nol hingga berhasil, menceritakan perjuangan pahlawan pendidikan dalam memudahkan pendidikan saat ini, menceritakan kisah-kisah inspiratif di zaman nabi terkait pentingnya pendidikan dan kewajiban menuntut ilmu, memberikan kata-kata bijak tentang pendidikan ataupun memberikan nasihat-nasihat yang dapat menggugah siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar.


Gambar 4. Guru Sedang Memotivasi Siswa

6. Guru Berperan Sebagai Inovator

Guru sebagai inovator yaitu guru harus mampu mengembangkan ide-ide yang inovatif dalam rangka menciptakan inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan yang perlu dilakukan oleh guru yaitu inovasi strategi pembelajaran, inovasi model dan metode pembelajaran, inovasi media pembelajaran, inovasi sumber belajar dan inovasi-inovasi lainnya agar pembelajaran abad 21 dapat terlaksana secara maksimal. Contoh inovasi yang dilakukan yaitu menciptakan lagu tentang materi yang akan diajarkan dengan lirik yang khas sehingga siswa mudah untuk menghafal.

Berikut ini contoh lirik materi tentang “rangka apendikular“ dengan lirik Sholawat Annabi Shollu Alaih yang dibuat oleh Penulis:

Selangka “Klavikula“

Belikat itu “Skapula“

“Humerus“ Lengan Atas

Tulang Hasta itu “Ulna“

 

“Radius“ Tulang Pengumpil

“Karpus“ Pergelangan Tangan

“Falanges“ Jari Tangan

“Metakarpus“ Telapak Tangan

 

“Ilium“ Tulang Usus

“Pubis“ Tulang Kemaluan

“Iscium“ Tulang Usus

Tulang Paha itu “Femur“

 

“Patela“ Tulang Lutut

“Tibia“ Tulang Kering

“Fibula“ Tulang Betis

“Tarsal“ Pergelangan Kaki

“Metatarsal“ Telapak Kaki

“Falanges“ Jari Kaki

Itu adalah nama-nama Tulang Apendikular.

Selain itu, guru juga dapat menciptakan permainan-permainan yang berhubungan dengan materi pembelajaran misalnya menggunakan metode games. Permainan yang dilakukan bisa menggunakan alat, bisa dengan aktivitas gerakan ataupun dengan media berupa kartu atau papan.


Gambar 5. Guru Menerapkan Metode Permainan

7. Guru Berperan Sebagai Kreator

Guru berperan sebagai kreator dengan membuat media pembelajaran dan konten-konten pembelajaran yang menarik seperti video pembelajaran, materi dalam bentuk powerpoint, e-book,  aplikasi belajar dan lain sebagainya dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Konten-konten pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut harus dapat diakses dengan mudah oleh siswa dalam rangka memudahkan siswa memahami materi secara mendalam dan sebagai sumber belajar bagi siswa untuk lebih mengeksplor pengetahuan secara luas.


Gambar 6. Guru Membuat Video Cara Pembuatan Tape Singkong yang Diunggah di Instagram

8. Guru Berperan Sebagai Evaluator

Guru berperan sebagai evaluator di mana memberikan penilaian atas proses belajar yang dilakukan oleh siswa dengan output berupa hasil belajar. Penilaian penting dilakukan agar guru dapat mengevaluasi apakan tujuan pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan tercapai atau tidak. Persentase tujuan pembelajaran yang tercapai menjadi bahan evaluasi bagi guru untuk meningkatkan proses pembelajaran atau mempertahankan proses pembelajaran. Penilaian yang dilakukan yaitu dengan melakukan kuis berupa post test ataupun pree test, ulangan harian serta ujian semester.

 

Penutup

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan peran guru di abad 21 yaitu sebagai berikut:

  1. Guru Berperan Sebagai Edukator
  2. Guru Berperan Sebagai Fasilitator
  3. Guru Berperan Sebagai Komunikator
  4. Guru Berperan Sebagai Pembimbing
  5. Guru Berperan Sebagai Motivator
  6. Guru Berperan Sebagai Inovator
  7. Guru Berperan Sebagai Kreator
  8. Guru Berperan Sebagai Evaluator

Saran yang dapat penulis rekomendasikan yaitu diharapkan kepada seluruh guru sebagai tenaga pendidik harus terus meng-upgrade diri, terus belajar serta mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran berbasis teknologi. Guru diharapkan mampu mengaplikasikan teknologi dalam pengajaran karena pada abad 21 ini mengharuskan para guru melek teknologi dan memiliki literasi teknologi yang tinggi sehingga pengajaran dapat berjalan secara efektif dan optimal.

 

Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ishmahani Sobarningsih dan Tatang Muhtar. 2022. Kompetensi Pedagogik Guru Abad Ke-21 : Sebuah Tinjauan Peran Guru pada Generasi Z. Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(7)

Muhammad Japar, Dini Nur Fadhillah dan Ganang Lakshita. 2021. Media dan Teknologi Pembelajaran PPKN. Surabaya: Jakad Publishing

Sunarti dan Rahmawati. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Yoga Prasetyo Pamungkas. 2021. Peningkatan Kompetensi Guru Profesional Abad 21 dengan Perkembangan di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia, 2(3)

 

Artikel ini dapat diakses dengan klik “Peran Guru Menuju Abad 21”