Belajar Bioteknologi Sambil Membuat Donat: Kegiatan Seru Ekskul Sains SMP IT Al-Kautsar di Laboratorium IPA

Laboratorium IPA SMP IT Al-Kautsar kembali menjadi tempat belajar yang menyenangkan dan aplikatif. Kali ini, peserta ekstrakurikuler sains mengikuti kegiatan pembuatan donat sebagai implementasi praktis pembelajaran bioteknologi konvensional, di bawah bimbingan Ibu Lilik Efendi, S.Pd, selaku guru pembina.

Tak sekadar membuat camilan, kegiatan ini merupakan pembelajaran langsung tentang pemanfaatan mikroorganisme dalam proses fermentasi. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan siswa pada konsep dasar bioteknologi konvensional, khususnya proses fermentasi. Para peserta didik belajar bagaimana mikroorganisme seperti ragi (Saccharomyces cerevisiae) berperan dalam mengembangkan adonan donat melalui proses fermentasi anaerob, menghasilkan gas karbon dioksida yang membuat adonan mengembang.

Tujuan kegiatan ini adalah agar siswa tidak hanya memahami teori bioteknologi konvensional yang telah diajarkan, tetapi juga dapat melihat, merasakan, dan mengalami langsung proses ilmiahnya dalam kehidupan sehari-hari,” 

Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi langsung melihat dan merasakan bagaimana ilmu sains diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Fermentasi ragi adalah bentuk sederhana bioteknologi yang ternyata menghasilkan makanan yang sangat disukai,” ujar Ibu Lilik.

Selanjutnya peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil untuk mempraktikkan pembuatan donat. Setiap kelompok menyiapkan bahan-bahan berikut:

  • Tepung terigu: 350 gram

  • Margarin: 45 gram

  • Gula pasir: 60 gram

  • Ragi instan (Fermipan): 7 gram

  • Telur: 1 butir

  • Susu bubuk: 1 sachet

  • Air hangat: 175 ml

  • Topping: meses dan keju parut

  • Minyak makan

Adapun langkah-langkah pembuatan donat ini yaitu:

Melarutkan Ragi
Ragi instan (Fermipan) sebanyak 7 gram dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air hangat (sekitar 175 ml), ditutup rapat dan didiamkan selama ±10 menit hingga muncul busa di permukaan. Busa ini menandakan bahwa ragi aktif dan siap digunakan.

Mencampur Bahan Kering
Dalam wadah terpisah, peserta didik mencampurkan tepung terigu, gula pasir, dan susu bubuk hingga merata.

Menambahkan Bahan Basah
Setelah ragi berbusa, campuran tersebut dituangkan sedikit demi sedikit ke dalam bahan kering. Selanjutnya memasukkan telur, margarin lalu menguleni hingga adonan benar-benar kalis elastis

Fermentasi Adonan
Adonan yang telah kalis ditutup dengan kain bersih dan dibiarkan selama ±45 menit untuk proses fermentasi. Adonan akan mengembang dua kali lipat berkat kerja ragi yang menghasilkan gas karbondioksida.

Membentuk Donat
Setelah mengembang, adonan dibagi menjadi beberapa bagian dan dibentuk bulat. Bagian tengah adonan dilubangi untuk membentuk donat klasik.

Menggoreng Donat
Donat yang telah dibentuk digoreng dalam minyak panas dengan api sedang hingga berwarna kuning keemasan. Peserta didik belajar mengontrol suhu agar donat matang merata dan tidak gosong.

Memberi Topping
Setelah donat ditiriskan dan agak dingin, peserta didik menghiasnya dengan topping sesuai selera, seperti meses dan keju parut.

Antusiasme peserta didik terlihat jelas dari semangat mereka mengikuti setiap tahapan, mulai dari menyiapkan adonan, mengamati proses pengembangan, hingga menggoreng dan menghias donat.

Tidak hanya belajar sains, kegiatan ini juga melatih keterampilan motorik, kolaborasi, serta meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menghias donat hasil buatan mereka.

Setelah adonan digoreng dan dihias, donat hasil karya siswa dinikmati bersama dalam suasana penuh keakraban.

Salah satu peserta, Ilham Baihaki kelas IX, mengungkapkan antusiasmenya, “Awalnya saya kira ini cuma masak biasa, tapi ternyata kami belajar banyak hal tentang ragi dan fermentasi. Jadi lebih semangat belajar IPA!”

M. Ibnu Safiq kelas VIII juga mengungkapkan kesannya:

Awalnya saya kira pelajaran bioteknologi itu susah, tapi setelah bikin donat, saya jadi paham ternyata bioteknologi itu ada di sekitar kita, dan kegiatan ini sangat seru karena hasilnya bisa langsung dimakan!”

Adapun video pembuatan donat ini dapat dilihat pada link berikut: https://www.instagram.com/reel/DGRgblfz70m/?igsh=MXVlaWFlNjB3dHVmOQ==

Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa pembelajaran sains tidak selalu harus dilakukan dengan cara yang kaku dan teoritis. Melalui pendekatan yang kontekstual dan menyenangkan, siswa tidak hanya lebih mudah memahami materi, tetapi juga tumbuh rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan.

Melalui kegiatan ini, ekstrakurikuler sains SMP IT Al-Kautsar menunjukkan bahwa belajar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna. Penerapan bioteknologi konvensional dalam pembuatan donat adalah bukti nyata bahwa sains tidak hanya ada di buku pelajaran, tetapi juga di tengah kehidupan sehari-hari.

SMP IT Al-Kautsar terus berkomitmen untuk menumbuhkan semangat ilmiah peserta didik melalui kegiatan-kegiatan edukatif yang relevan, kreatif, dan aplikatif. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi kegiatan pembelajaran lainnya.