Bangunlah Jiwa dan Raganya: Gerakan P5 Melawan Perundungan di SMP IT Al-Kautsar

Kegiatan P5 kelas VII SMP IT Al-Kautsar kali ini mengusung tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” yang bertujuan untuk membangun kesadaran peserta didik akan pentingnya kesehatan mental dan fisik dalam menciptakan lingkungan sekolah yang positif.

Pada hari Rabu tanggal 25 September 2024, SMP IT Al-Kautsar mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai perundungan (bullying) sebagai bagian dari program P5. Acara ini berlangsung di Aula YPIT Al-Kautsar, dimulai pukul 07.15 hingga 09.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh peserta didik kelas VII, guru fasilitator dan koordinator P5 kelas VII.

Narasumber pada kegiatan sosialisasi ini adalah Ibu Reza Lusiana, S.Psi., guru Bimbingan Konseling (BK) SMP IT Al-Kautsar. Melalui sosialisasi ini, peserta didik diajak untuk memahami dampak perundungan dan cara-cara mencegahnya sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.

Ibu Reza Lusiana menjelaskan secara mendalam mengenai pengertian bullying yaitu perilaku negatif yang menyakiti orang lain baik secara verbal, fisik, maupun mental sehingga membuat korbannya menjadi terganggu, tidak nyaman bahkan sakit hati.

Pemaparan selanjutnya mengenai jenis-jenis bullying yaitu bullying verbal, fisik, sosial, dan siber. Ibu Reza Lusiana juga menyoroti sasaran korban bullying yang sering kali menjadi target karena perbedaan fisik, kepribadian, kesalahan atau latar belakang sosial.

Beliau menegaskan bahwa dampak perundungan dapat sangat merugikan. Dampak bagi korban diantaranya peningkatan resiko depresi, masalah mental, kecemasan sulit tidur, penurunan prestasi akademik dan dalam kasus yang parah berujung pada korban jiwa. Dampak bullying tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi lingkungan sekolah secara keseluruhan. Adapun dampak bagi pelaku yaitu akan beresiko lebih tinggi untuk mengalami masalah akademis dan perilaku kekerasan di kemudian hari.

Lebih lanjut, Ibu Reza Lusiana memberikan penjelasan tentang cara-cara mengatasi bullying termasuk pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif serta peran aktif teman-teman sebaya dalam mendukung korban.

Melalui sesi tanya jawab, peserta didik diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi dan berbagi pengalaman terkait perundungan.

Sesi ini berlangsung interaktif dimana peserta didik menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam sesi tanya jawab. Banyak peserta didik yang aktif bertanya tentang cara mengidentifikasi perundungan, serta bagaimana mereka bisa membantu teman-teman mereka yang mungkin menjadi korban. Keaktifan ini menunjukkan kesadaran dan kepedulian yang kuat di antara siswa terhadap isu perundungan.

Acara sosialisasi ini juga diakhiri dengan ajakan kepada seluruh peserta didik untuk terlibat dalam kampanye dan orasi mengenai gerakan anti perundungan. Ibu Reza Lusiana mengajak mereka untuk berani bersuara dan mengambil tindakan preventif terhadap perundungan sehingga lingkungan sekolah menjadi lebih harmonis dan saling mendukung. Adapun agenda kampanye dan orasi gerakan anti perundungan akan dilakukan pada jadwal P5 kelas VII di hari Rabu pekan berikutnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman peserta didik tentang pentingnya mencegah dan menanggulangi perundungan serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di sekolah.

Melalui komitmen bersama antar seluruh pihak maka InsyaAllah SMP IT Al-Kautsar dapat menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi  peserta didik.

Satu Suara, Satu Hati: Anti Perundungan di SMP IT Al-Kautsar!