
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh hebatnya kurikulum yang digunakan, fasilitas – fasilitas penunjang yang bernilai tinggi ataupun besaran dana pendidikan yang dihabiskan untuk mendukung berjalannya proses pendidikan tersebut. Namun, guru yang berkualitas juga ikut berkontribusi sebagai faktor penentu terciptanya pendidikan berkualitas (Sutrisna, 2021).
Guru berkualitas yang dimaksudkan disini adalah guru yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, namun juga memiliki kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi peserta didiknya.
Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, selain dari kompetensi pedagogik, sosial dan profesional kompetensi yang selanjutnya harus dimiliki guru yaitu kompetensi kepribadian.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan persepsi mengenai kompetensi kepribadian maka dengan ini, seluruh guru SMP IT Al-Kautsar berantusias mengikuti seminar Strategi Peningkatan Self Control Sebagai Pendidik Profesional. Self Control ini tentunya berkaitan dengan kepribadian guru dalam usaha mengendalikan diri dalam menghadapi situasi ketika proses belajar mengajar di sekolah.
Narasumber atau pemateri seminar Strategi Peningkatan Self Control Sebagai Pendidik Profesional yaitu Ibu Desi, S.Pd. Seminar dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Juni 2024.
Adapun rangkaian seminar diantaranya:
- pembukaan oleh protokol
- pembacaan tilawah oleh Ustadz Irham, S. Ag
- kata sambutan wakil kepala sekolah SMP IT Al-Kautsar oleh Ibu Githa Fitrillisia, S.Si., Gr
- kata sambutan pihak yayasan SMP IT Al-Kautsar oleh Ustadz Fadly Mart Gultom, S.Pd, I., M.Pd
- kata sambutan sekaligus pemaparan materi oleh narasumber yaitu Ibu Desi, S.Pd
- diskusi dan tanya jawab
- penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan guru
- doa yang dipimpin oleh Ustadz Dasmanto Arif, S.HI
Berikutnya, Ibu Desi, S,Pd memaparkan mengenai Strategi Peningkatan Self Control Sebagai Pendidik Profesional diantaranya:
MAKNA SELF CONTROL
- Self Control memiliki makna “mungontral/mengendalikan”
- Kontrol merupakan suatu kemampuan dan upaya untuk mengatur, membimbing, serta mengarahkan segala bentuk tindakan dalam diri untuk menuju ke tindakan yang positif.
- Self Control berarti bentuk pengendalian emosi dalam diri individu.
TUJUAN MEMAHAMI DAN MENERAPKAN SELF CONTROL
Agar bisa berdamai dengan diri sendiri dan bisa menumbuhkan keharmonisan dengan orang-orang disekitar kita
PENTINGNYA SELF CONTROL SEBAGAI PENDIDIK
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- Menangani situasi menantang dengan efektif
TIGA ASPEK SELF CONTROL
- Kontrol Perilaku (Behavior Control) : yaitu kemampuan mengendalikan diri dalam keadaan yang tidak menyenangkan sesuai dengan keinginan kita bukan atas kehendak orang lain. Misalkan : ada yang mengatakan kita gendut
- Kontrol Kognitif (Kognitif Control) yaitu kemampuan diri sendiri dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara dipahami, difilter dan dinilai dulu. Apakah penting, apakah benar, apakah perlu disebarkan. Pertanyaan ini perlu kita tanyakan kepada diri sendiri.
- Mengontrol Keputusan (Decisional Control): yaitu kemampuan individu untuk memilih satu tindakan berdasarkan yang kita yakini dan setujui. Siap dengan pilihan yang diambil dan pertanggungjawabkan segala konsekuensi yang timbul dari Keputusan tersebut.
GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL
Guru adalah tenaga professional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menier, melatih, dan mengevaluasi para peserta didik untuk jalur Pendidikan formal pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Menengah.
- Kenali dan Sadari (Self-Awareness)
- Kenali dan jangan abaikan perasaan. Ambil jeda dan mengakui perasaan.
- Sadari saat itu intensitas emosimu seberapa. Apakah dalam zona aman, terlalu intens atau justru kurang intens. Emosi itu adalah bagian yang penting untuk kita kenali dan kelola sebagai manusia. Faktanya keberhasilan karir seseorang secara professional, kesejahteraan psikologis diri sendiri, dan juga kualitas hubungan dengan orang lain (keluarga, teman) amat ditentukan oleh kecerdasan emosi.
- Kesadaran Diri
Refleksi Diri: lakukan refleksi harian atau mingguan mengenai perilaku dan respons di kelas. Pertimbangkan situasi yang menantang dan bagaimana mengatasinya.Jurnal Pribadi: menulis jurnal harian untuk membantu mengenali pola perilaku dan emosi yang muncul dalam situasi tertentu.
- Manajemen Emosi (Emotional Regulation)
Manajemen emosi adalah kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi untuk mencapai tujuan dan aspirasi. Bawa diri ke zona aman:
- Istirahat/ambil jeda
- Dengarkan music
- Mindful breathy
- Bicara sendiri/self talk
- Curhat ke teman
- Olahraga
- Relaksasi
Mengelola emosi dan fokus untuk mencapai tujuan dengan menggunakan teknik STOP.
- S = STOP = Berhenti Sejenak
- T = TAKE A BREATH = Ambil Nafas Dalam
- O = OBSERVE = Amati sensasi pada tubuh, perasaan, fikiran dan lingkungan
- P = PROCEED = Selesai dan Lanjutkan
Apa yang Terjadi di Balik STOP
- Saat jeda, syaraf parasimpatik menenangkan tubuh dengan memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, mempertajam fokus.
- Napas yang terkontrol mengurangi kecemasan /tingkat stress dan mendukung kekuatan otak bagian atas (korteks prefrontal) yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi dan kesadaran
- Penetapan Tujuan (Goal Setting)
- Tujuan Spesifik: Tetapkan tujuan yang spesifik terkait dengan pengendalian diri, misalnya mengelola kemarahan saat menghadapi siswa yang sulit.
- Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi rutin terhadap pencapaian tujuan tersebut dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Pengembangan Keterampilan Interpersonal (Interpersonal Skills)
- Komunikasi Efektif: Latih keterampilan komunikasi yang baik, seperti mendengarkan aktif dan empati. Ini membantu dalam merespons situasi dengan lebih baik.
- Resolusi Konflik: Pelajari dan terapkan teknik resolusi konflik untuk mengatasi masalah dengan siswa, rekan kerja, atau orang tua. Resolusi Konflik adalah proses yang digunakan oleh dua pihak atau lebih untuk menemukan solusi yang ramah terhadap suatu masalah. Proses Resolusi Konflik:
- Pengakuan oleh pihak-pihak yang terlibat bahwa ada masalah
- Memahami pemicu konflik
- Kesepakatam Bersama untuk mengatasi masalah dan menemukan beberapa resolusi
- Upaya untuk memahami perspektif individu/kelompok lawan
- Penyusunan Rencana (Planning)
- Rencana Pelajaran yang Baik : Persiapkan rencana yang terstruktur dan fleksibel untuk mengantisipasi dan mengelola situasi yang tidak terduga.
- Pengaturan Kelas: Atur lingkungan kelas sedemikian rupa untuk meminimalisir gangguan dan menciptakan suasana belajar yang kondusif, misalnya dengan membuat kesepakatan kelas.
- Membangun Kebiasaan Positif (Building Positif Habits)
- Konsistensi: Ciptakan kebiasaan positif dalam rutinitas harian, seperti memulai hari dengan sikap positif dan terorganisir
- Penguatan Positif: Gunakan penguatan positif untuk diri sendiri ketika berhasil mengendalikan emosi atau situasi sulit.
- Dukungan Sosial (Social Support)
- Mentoring dan Kolaborasi: Cari dukungan dari sesama pendidik atau mentor untuk berbagi pengalaman dan strategi
- Jaringan Profesional: Bergabung dengan kelompok atau komunitas profesional untuk mendapatkan dukungan dan saran.
- Pelatihan dan Pengembangan (Profesional Development)
- Workshop dan Seminar: Ikuti workshop atau seminar yang fokus pada manajemen diri dan pengendalian emosi
- Kursus Online: Manfaatkan kursus online yang menawarkan materi tentang self control dan pengembangan diri.
- Pemanfaatan Teknologi
- Aplikasi Pengelolaan Stres: Gunakan aplikasi yang dirancang untuk membantu mengelola stres dan meningkatkan pengendalian diri
- Sumber Daya Digital: Manfaatkan sumber daya digital seperti video pembelajaran dan artikel untuk mendapatkan tips dan teknik baru.
- Penghargaan Diri (Self Reward)
- Reward Internal: Berikan penghargaan pada diri sendiri setelah berhasil mengatasi situasi yang menantang, seperti waktu luang untuk aktivitas favorit.
- Penghargaan Eksternal: Atur sistem penghargaan yang melibatkan rekan kerja atau atasan untuk memberikan pengakuan atas pencapaian dalam pengendalian diri.
Alhamdulillah Seminar Strategi Peningkatan Self Control Sebagai Pendidik Profesional berjalan dengan lancar dan masing-masing guru telah mengantongi bekal yang sangat bermanfaat.
Seminar ditutup dengan pantun yang dibawakan oleh MC yaitu Ibu Lilik Efendi, S.Pd :
Jalan-jalan ke kota Duri
Jangan lupa pergi ke Mancy
Terimakasih Ibu Desi
Sudah beri kami materi
……